Foto saya
Matlamat kehidupan adalah suatu usaha yang jitu berpandukn Al-Quran dan As Sunnah bagi mengembalikan martabat agama yang bertunjangkan keimanan kepada Allah..dan untuk beragama, rukun agama memainkan peranan sebagai panduan menuju ke jalan yang diredhai Allah terutamanya melalui sunnah-sunnah yang dianjurkan junjungan besar kita, Nabi Muhammad S.A.W.

Klik iklan di sini

Sabtu, Mei 29, 2010

Erti Kehidupan

suatu hari pernah kurenungi
adakah seorang insan yang mengerti
apakah erti kehidupan ini

pernah kucari erti cinta sejati
namun yang kutemui hanyalah mimpi
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin memiliki sebuah cinta sejati

apakah erti sebuah persahabatan sejati
apakah itu juga sebuah mimpi?
jika benar, apalah erti semua ini
sudah banyak hari kujalani
tanpa suatu tujuan yang pasti

semua seakan hanyalah ilusi
ilusi yang tiada memiliki erti

namun akhirnya satu hal kusedari
hanya Tuhan yang sungguh mengerti
tentang semua erti kehidupan ini
kekosongan hati ini
tidak lagi diisi dengan benci
tak ada yang lebih murni
dari kesucian cinta Ilahi.

Khamis, Mei 27, 2010

Puisi Untuk Ayah

Dirimu tampak lusuh dan berdebu

Ruat-ruat garis hitam merona kelopak matamu

Ku tahu dirimu lelah ayah

Saat senja kau duduk termenung menatap jalanan

Yang selalu menghantarkan keping pemberi kehidupan

Ketika kantuk menyerang kau tetap tegar

Ku tahu dirimu lelah ayah

Malu aku menawarkan ranjang yang tersisa

Atau mengantar diri terlelap lebih awal

Tiap malam beserta doa kuberharap

“Tuhan murahkan rezeki ayahku

Jagakan kesihatannya, jauhkan darinya bahaya dan bencana

Dan jika nanti Kau memanggilnya kembali nanti

Tempatkanlah ia disisi-Mu”.

Jumaat, Mei 21, 2010

Hikayat Malam

Deru angin,

singgah di beranda ini.

Saat malam masih dalam lamunan,

langit menghitam, bertabur rasi bintang

dan lembut cahaya bulan.

Ini adalah malam yang pernah kuceritakan padamu,

sebagai sebuah hikayat panjang.

Walau sepi dari gema bahagia,

namun dia dapat berkata tentang

satu kehidupan, sebelum perjalanan itu harus

terus mendera dan menyeret kita dalam

langkah-langkah panjang dan fana.

Dalam hening malam ini dia pernah berkata padaku,

“cinta itu seperti sebuah malam”

hanya gelap dan dingin seperti sekuntum

bunga yang telah mengering.

Namun aku berkata padamu,

“biarlah di malam ini aku mengertikan sendiri cintaku”

seperti sebuah senja yang merindukan keremangan

dan kelip bintang di langit.

Aku akan mencintai sebuah sisinya yang fana,

walau semua akan hilang, punah dan terlupakan.

Saat fajar pagi menyapa,

hidup baru harus dilanjutkan.

Saat hikayat itu harus kuceritakan padamu,

dan kuberi nama “Hikayat Malam”

yang hadir pada kisahmu

tanpa taburan bunga dan simfoni romantis.

Isnin, Mei 17, 2010

Elemen Duniaku

Hadirmu bagai angin

Yang datang tuk segarkan hari-hariku

Namun datang tuk sekejap saja.

Hadirmu bagai air

Datang tuk melegakanku

Lalu kau mengalir kembali dan meninggalkan aku.

Hadirmu bagai tanah

Yang menyuburkan ladang keceriaan di hatiku

Kemudian banjir datang dan membawanya pergi.

Dan hadirmu bagai api

Yang mencairkan hatiku yang telah membeku

Kemudian hujan datang tuk padamkanmu.

Aku adalah bumi

Dengan kau sebagai elemen yang mengisi duniaku.

Jumaat, Mei 14, 2010

Menuju Cahaya

Kuhadapkan hati, jiwa ragaku kehadrat-Mu

Seraya syukur memuja asma'Mu

Mengemis sepucuk padi, mengiba sepancar sinar

Sejuk hati, tenteram jiwa, kala damai kian membelai

Namun ketika asap hitam kian menebal

Asap keindahan, kepedihan dan kegelapan

Meski ku berdiri tegap, segalanya bertabrakan

Ketika segumpal hawa berkobar dalam dada

dipacu segelintir mahluk api hina

Secuil takwa tenggelam diaduk darah yang mengalir dalam

Bagai tiada erti segenggam iman memeluk kalbuku

Aku seorang hamba yang tak kenal pahit dunia

Yang kutahu hanyalah sinar yang menyilaukan, menutup mataku

Ya Rabb, beri aku jalan, beri aku tangan

Kugapai bulan-Mu dalam gelap malam

Isnin, Mei 10, 2010

Hujan




Mungkin sekarang memang sudah waktunya berganti musim
Hari mulai hujan terus
Didahului dengan langit hitam kelam
Ada sedikit rasa takut dalam diriku
Sendiri
Kesepian

Kemudian turunlah hujan
Manusia dengan sejuta kegagahannya
Menjadi tidak bererti apa-apa disaat hujan
Hanya bisa diam
Mungkin merenung
Banyak memori yang tiba-tiba keluar
Berloncatan disaat hujan
Sejuta kenangan yang tanpa permisi
Memenuhi seluruh isi kepala
Perasaan-perasaan yang hanya di dapat
Pada saat hujan turun
Hujan deras
Ada yang memilih mencermati
Mengagumi, membiarkan diri
Beristirehat sejenak dari hiruk pikuk dunia
Ada juga yang marah kerana aktivitasnya terhenti
Terputus dari sesuatu yang disebut dengan peradaban
Sebahagian merasa takut
Merasa hujan seperti badai yang menghampiri
Seluruh hidupnya
Kadang seseorang merasakan ketiganya
Tetapi hari ini
Entah mengapa hujan menjadi punya makna
Selalu ada pelangi setelah hujan
Awan selalu kembali cerah
Anak kecil, tukang jualan, hingga para pekerja
Kembali memenuhi jalanan
Hujan ternyata bukan untuk selamanya
Kadang memang panjang
Kadang teramat panjang
Tapi semua itu kembali normal
Masih ada kehidupan setelah hujan
Masalah itu ibarat hujan
Betapa pun berat
Betapa pun sakit
Menyesakkan
Membuat mual dan ingin muntah
Suatu hari
Pasti akan berakhir
Bersabar, menunggu, mungkin merenung
Sambil menanti hujan usai
Tidak perlu menembus derasnya hujan
Membiarkan diri bertambah sakit
Atau basah kuyup
Sedikit lagi
Matahari akan kembali bersinar
Sedikit lagi
Keceriaan akan kembali mengisi hari
Sedikit lagi.

Sabtu, Mei 08, 2010

Malaikat Syurgaku..Ibu



Dia yang dulu berbagi nafas denganku..
sampai sekarang tetap begitu..
Dia yang dulu berbagi raga denganku..
sampai sekarang kita menyatu..
Dia yang dulu berbagi lelah denganku..
ketika ini dia tak mahu..
Dia yang dulu berbagi nyawa denganku..
ketika ini dia tak ragu..

Tiada yang seteduh laku pandangmu..
membuatku tahu ada yang mereka sebut nirwana..
hingga aku tak takut melangkah di dunia..

Ku dengar saatku tertidur..
namaku kau sebut berulang kali hingga jatuh air matamu..
ku yakin kau berbincang dengan penciptamu..
sekali lagi ku yakin itu doa..
doa tulusmu padaku..

Maaf aku hanya diam membatu..
tak banyak membantu dalam hidupmu..
malah nyenyak menyandarkan bahu..
tanpa tahu bagaimana kau selalu bersenandung lagu tidur untukku..
kerana ku terlelap terlalu cepat..
hingga tersenyum pun tak sempat..

Kini..
aku bukan seseorang yang pantas merengek lagi..
tidak seperti dulu aku yang tak mahu tahu..
dirimu..
dirimu menangis saat rengekan pertamaku di dunia kau dengar..
tangis bahagia..
entah rengekan ku beberapa hari lalu..
tak sampai hati jika kau kini sendu..

Sedang aku hanya orang tak tahu malu..
malu akan sesuatu yang tulus..
mungkin selama ini..
aku diam..
kerana memang tak ada kata yang sepadan untuk mu..
dirimu..
dirimu..
adalah superior!!!
kerana perasaanmu seindah bahasa..
tak kenal usia..

di atas semuanya..
aku hanya ingin berucap..

“terima kasih”

untuk ibuku..
malaikat yang nyata bagiku.

Ku tulis puisi ini khas buat ibuku, Zailina binti Sapian dan buat ibu-ibu didunia ini. Selamat Hari Ibu!!
Aku sayang mama!!

Khamis, Mei 06, 2010

Tetaplah Disisiku


Ya Allah
Dimanakah ku harus berlabuh
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ini bukan untukmu”
“Segera menjauh kerna disini bukan tempatmu!”

Ya Allah
Katakan padaku, dermaga mana untukku berlabuh?
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru
Sampai kapan ku harus arungi waktu
Ku lelah menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu.

Ya Allah
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju
Kuatkan awak kapalku
Saat badai menghalangi jalanku

Ya Allah
Tetaplah disisiku
Jangan Engkau menjauh dariku
Kerna ku mati tanpa hadir-Mu.

Ahad, Mei 02, 2010

Politikus!

generasi muda yang tak mahu tahu sejarah
seperti apa rupanya masa berdarah?
mungkin sebaris syair mimpi ngeri

atau balada sedih sepiring nasi campur
getar gema kutukan korban politik lumpur
ke langit ke tujuh mencari erti kata jujur

pura-pura tak tahu itu sadis yang oportunis
idea komplotan demi korupsi kekuasaan
segala macam cara dijadikan alasan
machiavelli asli punya ilmu turunan

setan pun bisa jadi orang suci
dan kau tertipu lagi, tertipu lagi
atas janji palsu yang tak ditepati

tikus berdasi curi nasi dari perut si anak miskin
politikus busuk berkhutbah soal manipulasi
pahlawan bergelar penjahat kemanusiaan?
awas sihirnya propaganda jalan sesat
jangan sampai terjebak rayuan jahat

Sabtu, Mei 01, 2010

Hidup Untuk Berjuang,Berjuang Untuk Hidup

sesaat tercekat batinku
bundarkan seluruh lamun perjalananku
perhatikan selarik jalan sempit
seorang renta cuba lanjutkan hidup
melangkah
terhincut
sedikit terhantuk, terbatuk sesaat lalu
lelah
letih menatap hari tak pasti
sayu dongakkan wajah kuyu
sesungguhnya apa yang kau tatap?
tak ada yang indah hari ini
hanya sedikit air dan setangkup bekal hari ini
butiran keping dari dermawan masih digenggamnya
buliran peluh penuhi tubuhnya
tak tahu apa kembali berharap dan meminta
akhirnya bersandar tubuh dalam redupnya bayang hidup
berulir sedikit air mata saat menunduk dan meminta
bukan itu yang diharap dahulu
namun hanya ini yang dapat pertahankan hidup sesaat
lepaskan segala resah
berkaca suram tatapan matanya
selalu sendiri sepertinya
selalu tak diperdulikan sepertinya
kakek renta makin merunduk
terbaring
terbalut sedikit tubuh dalam lusuh pakaian
bukan nista
bukan hina
hanya nestapa
ingatkah, bila seorang yang kita cinta sepertinya?
renta tanpa saudara diantaranya
sendiri tanpa bahagia diharinya
hanya segala disekitarnya kini herdik dirinya kerana tak berdaya
mungkin dahulu dialah pejuang
pejuang negeri, pejuang keluarga
pejuang yang terbuang
hampir seluruh yang berjalan diantaranya sombongkan segala keangkuhan seraya mencebik dan berlalu
lelah bungkam dirinya
makin merunduk dan terbaring
kini lelap dia dalam mimpinya
mimpinya yang dulu hilang
cukup lama dirinya terbenam dalam mimpi
sampai akhirnya semua yang disekitarnya ramai hampirinya
bukan main, tiba-tiba semua sangat peduli
sangat memahami deritanya
tapi
mengapa semua tertunduk?
mengapa semua menggeleng?
akhirnya terdengar kini, dia telah pergi
pergi menyusul semua yang dicintainya dahulu
segala yang menunduk hanya hiba
segala yang menggeleng hanya tak mengerti harus sikapkan hatinya
seorang renta yang sendiri
diakhir usianya akhirnya dapat menitiskan air mata yang selalu ditahannya
yang selalu kuatkan hatinya merayapi hari-harinya
namun...semua yang hampirinya tadi telah kembali dalam jejaknya sendiri-sendiri lagi
terbayang dalam pusaranya tetap sepi sendiri tanpa namanya
terbelenggu hingga akhir masanya
akankah diakhir masa kita akan titiskan air mata pula?
mungkin berbeda rasa tapi tetap tak berdaya
hingga akhirnya tiba

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
How would you like to get $10 free? Nothing to buy! Visit GeoString.com