Mari sahabat kita berjabat tangan
Walaupun ajaran kita berlainan
Tak perlu saling mengunggulkan
Berlumbalah membuat kebajikan
Kebenaran haruslah kita tuju
Kebatilan dijauhkan
Tak perlu bermusuhan
Siapa tahu di syurga kelak kita bertemu
Mengapa masih saling memaki
Mengapa ada saja yang dipertentangkan
Mengapa harus memaksakan
Bahkan saling membunuhi
Andaikan saja segenap anak bangsa
Saling menghormati, menghargai dan sedar diri
Semua kita adalah bersaudara
Ibu pertiwi kan tersenyum bahagia
Tiada lagi duka dan air mata
Pun buruk sangka
Ku ingin tersedar dari lamunan
Dan berkata ini bukan hanya impian
Matlamat kehidupan adalah suatu usaha yang jitu berpandukan Al-Quran dan As Sunnah bagi mengembalikan martabat agama yang bertunjangkan keimanan kepada Allah.

- Muhammad Nazrin
- Matlamat kehidupan adalah suatu usaha yang jitu berpandukn Al-Quran dan As Sunnah bagi mengembalikan martabat agama yang bertunjangkan keimanan kepada Allah..dan untuk beragama, rukun agama memainkan peranan sebagai panduan menuju ke jalan yang diredhai Allah terutamanya melalui sunnah-sunnah yang dianjurkan junjungan besar kita, Nabi Muhammad S.A.W.
Klik iklan di sini
Sabtu, Jun 04, 2011
Khamis, Mei 12, 2011
Kerana Allah
Bukan dengan kuat gagahku
Namun kerana kasih-Mu
Kau yang menebus segenap jiwaku
Lewati badai tak ku ragu
Kerana kau tinggal dalamku dengan imanku
Ku berseru
Kaulah Raja, Allah Maha Perkasa
Syurga bumi pun menyembah
Sebab Firman-Mu terangi jalanku
Kaulah tuhan, Allah yang Maha Perkasa.
Namun kerana kasih-Mu
Kau yang menebus segenap jiwaku
Lewati badai tak ku ragu
Kerana kau tinggal dalamku dengan imanku
Ku berseru
Kaulah Raja, Allah Maha Perkasa
Syurga bumi pun menyembah
Sebab Firman-Mu terangi jalanku
Kaulah tuhan, Allah yang Maha Perkasa.
Ahad, Mei 01, 2011
Bumiku Hancur
Dulu….
Lantaimu bagaikan baja
Tangismu membawakan kehidupan
Hembusan nafasmu memberi ketenangan
Kau tempatku merangkak
Dari pertama ku memulai kehidupan
Kau tempatku menjerit
Disaat ku menginjak bebatuan
dan saat ku menyentuh lembutnya kain sutera
Setelah bertahun-tahun ku mengenalmu
Mengapa sekarang kau berubah
Kemana dirimu yang dulu ?
Aku laksana tunas bangsa
Yang akan merubah bumi ini
Seperti dulu.
Lantaimu bagaikan baja
Tangismu membawakan kehidupan
Hembusan nafasmu memberi ketenangan
Kau tempatku merangkak
Dari pertama ku memulai kehidupan
Kau tempatku menjerit
Disaat ku menginjak bebatuan
dan saat ku menyentuh lembutnya kain sutera
Setelah bertahun-tahun ku mengenalmu
Mengapa sekarang kau berubah
Kemana dirimu yang dulu ?
Aku laksana tunas bangsa
Yang akan merubah bumi ini
Seperti dulu.
Ahad, April 24, 2011
Perlukah memanusiakan manusia?
Bila angin kehilangan desirnya
daun-daun kering takkan mahu meluruhkan
tubuhnya
Bila langit kehilangan kebiruannya
burung-burung takkan mahu
mengepakkan sayapnya
Bila sungai kehilangan kejernihannya
ikan-ikan takkan mahu
mengibaskan ekornya
Bila bulan kehilangan sinarnya
malam-malam akan gelap
tanpa cahaya
Bila hutan kehilangan pohon-pohon
haiwan-haiwan kehilangan tempat
tinggalnya
Bila bukit kehilangan kehijauannya
sungai-sungai akan kering
selamanya
Bila petani kehilangan sawah ladangnya
kanak-kanak akan menitikkan
air mata
Bila manusia kehilangan kemanusiaannya
alam semesta akan tertimpa bencana
dan bertanya angin kering
"Perlukah memanusiakan manusia?".
daun-daun kering takkan mahu meluruhkan
tubuhnya
Bila langit kehilangan kebiruannya
burung-burung takkan mahu
mengepakkan sayapnya
Bila sungai kehilangan kejernihannya
ikan-ikan takkan mahu
mengibaskan ekornya
Bila bulan kehilangan sinarnya
malam-malam akan gelap
tanpa cahaya
Bila hutan kehilangan pohon-pohon
haiwan-haiwan kehilangan tempat
tinggalnya
Bila bukit kehilangan kehijauannya
sungai-sungai akan kering
selamanya
Bila petani kehilangan sawah ladangnya
kanak-kanak akan menitikkan
air mata
Bila manusia kehilangan kemanusiaannya
alam semesta akan tertimpa bencana
dan bertanya angin kering
"Perlukah memanusiakan manusia?".
Isnin, April 18, 2011
Kala Aku Mencari-Mu
aku merasa dingin
aku rindu
dan ketika aku tahu aku selalu mencintai-Mu,
aku sedar aku yang memerlukan-Mu
aku ingin memeluk cinta itu
cinta-Mu yang sempurna, yang abadi yang sejati.
ketika aku mencari-Mu, Tuhan
aku tahu aku memerlukan-Mu
aku terlalu mencintai-Mu untuk berpaling
aku takut kehilangan-Mu meskipun aku tahu
Kau tidak pernah meninggalkanku.
Tuhan
ketika aku mencari-Mu
aku damai
aku tenang
aku bahagia memeluk-Mu.
aku rindu
dan ketika aku tahu aku selalu mencintai-Mu,
aku sedar aku yang memerlukan-Mu
aku ingin memeluk cinta itu
cinta-Mu yang sempurna, yang abadi yang sejati.
ketika aku mencari-Mu, Tuhan
aku tahu aku memerlukan-Mu
aku terlalu mencintai-Mu untuk berpaling
aku takut kehilangan-Mu meskipun aku tahu
Kau tidak pernah meninggalkanku.
Tuhan
ketika aku mencari-Mu
aku damai
aku tenang
aku bahagia memeluk-Mu.
Ahad, April 17, 2011
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
“Membela yang lemah dan membantu yang miskin” jawab Nabi.
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
yang membela orang–orang lemah” jawabnya
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
“Bersabarlah, dan tetaplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta”
Ya RAsulullah, pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tamak
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Umat banyak yang meneladani ketamakan mereka!
Apa yang harus aku lakukan, Ya RAsulullah ?
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?
“Wahai umatku
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan isterimu saja
Kerana Allah menganjurkan, “Wa‘asiruhunna bil ma’ruf”
Ikutilah fatwa hatimu
Kerana hadis mengatakan, “Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka”
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, “Kullulkum Ra’in, ea kullukum masulun ‘an ra’iyyatihi ?”
Tiap-tiap kamu adalah pemimpin,dan tiap-tiap pemimpin itu bertanggungjawab keatas rakyatnya
“Membela yang lemah dan membantu yang miskin” jawab Nabi.
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
yang membela orang–orang lemah” jawabnya
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
“Bersabarlah, dan tetaplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta”
Ya RAsulullah, pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tamak
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Umat banyak yang meneladani ketamakan mereka!
Apa yang harus aku lakukan, Ya RAsulullah ?
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?
“Wahai umatku
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan isterimu saja
Kerana Allah menganjurkan, “Wa‘asiruhunna bil ma’ruf”
Ikutilah fatwa hatimu
Kerana hadis mengatakan, “Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka”
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, “Kullulkum Ra’in, ea kullukum masulun ‘an ra’iyyatihi ?”
Tiap-tiap kamu adalah pemimpin,dan tiap-tiap pemimpin itu bertanggungjawab keatas rakyatnya
Selasa, April 05, 2011
Rindu Sang Musafir
Setiap malam yang kulalui
Dan setiap bulan yang kusapa
Terasa semu di depan mata
Dan mudah sirna ketika mentari tiba
Rasa takut dalam diri selalu menyelimuti
Akan ketakutan di pagi hari
Rasa sedih dalam hati selalu menghantui
Akan kesedihan di malam hari
Ombak yang menyapu seakan sia-sia
Menghapus semua khayalku
Dua pemimpin yang aku punya
Terasa bersanding di pundakku
Dua bunga yang kusapa
Menjadi beban khayalku
Aku ingin menjadi orang nombor satu
Namun semua sirna kerana kebodohanku
Aku sedar bahawa aku salah
Dan aku juga sedar
Bahawa aku bukan mereka
Dan mereka bukan aku
Malamku jangan kau bersedih
Pagiku jangan kau menangis
Siangku jangankau mengeluh
Petangku jangan kau meredup
Semua harapanku masih tergantung pada keindahanmu
Dan setiap bulan yang kusapa
Terasa semu di depan mata
Dan mudah sirna ketika mentari tiba
Rasa takut dalam diri selalu menyelimuti
Akan ketakutan di pagi hari
Rasa sedih dalam hati selalu menghantui
Akan kesedihan di malam hari
Ombak yang menyapu seakan sia-sia
Menghapus semua khayalku
Dua pemimpin yang aku punya
Terasa bersanding di pundakku
Dua bunga yang kusapa
Menjadi beban khayalku
Aku ingin menjadi orang nombor satu
Namun semua sirna kerana kebodohanku
Aku sedar bahawa aku salah
Dan aku juga sedar
Bahawa aku bukan mereka
Dan mereka bukan aku
Malamku jangan kau bersedih
Pagiku jangan kau menangis
Siangku jangankau mengeluh
Petangku jangan kau meredup
Semua harapanku masih tergantung pada keindahanmu
Ahad, Mac 20, 2011
Puisi Keagungan Ilahi
Ratu malam sang rembulan
Raja siang sang matahari
Keduanya selalu bertentangan,
Tarik menarik
Dorong mendorong
Saling menguasai,
Seolah selalu bertanding tiada henti
Tiada yang kalah
Tak ada yang menang,
Kerana dengan kedua sifat yang bertentangan ini
Seluruh alam semesta bergerak!
Dunia berputar,
Saling mengisi,
Yang satu melengkapi yang lain
Tanpa yang satu
Takkan ada yang lain,
Siang dan malam
Terang dan gelap
BAik dan jahat
Tanpa yang satu,
Apakah yang lain itu akan ada?
Tanpa adanya gelap,
Dapatkah kita mengenal terang?
Inilah sebuah kenyataan
Yang telah dikehendaki Allah
Tanpa kehendaknya, takkan terjadi apa-apa
Raja siang sang matahari
Keduanya selalu bertentangan,
Tarik menarik
Dorong mendorong
Saling menguasai,
Seolah selalu bertanding tiada henti
Tiada yang kalah
Tak ada yang menang,
Kerana dengan kedua sifat yang bertentangan ini
Seluruh alam semesta bergerak!
Dunia berputar,
Saling mengisi,
Yang satu melengkapi yang lain
Tanpa yang satu
Takkan ada yang lain,
Siang dan malam
Terang dan gelap
BAik dan jahat
Tanpa yang satu,
Apakah yang lain itu akan ada?
Tanpa adanya gelap,
Dapatkah kita mengenal terang?
Inilah sebuah kenyataan
Yang telah dikehendaki Allah
Tanpa kehendaknya, takkan terjadi apa-apa
Sabtu, Mac 05, 2011
Lumpur Rakyat
Nur bintang di malam hari
Menembus lumpur
Angin malam menerpa hati
Terduduk lesu berlinang-linang
Mengeluh merasa perih mencari keadilan
Usai sudahlah harapan hidup
Ditelan lumpur,ditelan lumpur
Menggores luka, rakyat menjerit-jerit
Kembalikan rumahku!
Sejahterakan hidupku!
Merangkul kekuasaan, kekayaan, dan jabatan
Presiden dan wakilnya menjadi linglung
Anggota parti ikut juga linglung
Manakah wang, manakah rakyat
Siapakah rakyat, siapakah wang
Menembus lumpur
Angin malam menerpa hati
Terduduk lesu berlinang-linang
Mengeluh merasa perih mencari keadilan
Usai sudahlah harapan hidup
Ditelan lumpur,ditelan lumpur
Menggores luka, rakyat menjerit-jerit
Kembalikan rumahku!
Sejahterakan hidupku!
Merangkul kekuasaan, kekayaan, dan jabatan
Presiden dan wakilnya menjadi linglung
Anggota parti ikut juga linglung
Manakah wang, manakah rakyat
Siapakah rakyat, siapakah wang
Langgan:
Catatan (Atom)
How would you like to get $10 free? Nothing to buy! Visit GeoString.com