Bila angin kehilangan desirnya
daun-daun kering takkan mahu meluruhkan
tubuhnya
Bila langit kehilangan kebiruannya
burung-burung takkan mahu
mengepakkan sayapnya
Bila sungai kehilangan kejernihannya
ikan-ikan takkan mahu
mengibaskan ekornya
Bila bulan kehilangan sinarnya
malam-malam akan gelap
tanpa cahaya
Bila hutan kehilangan pohon-pohon
haiwan-haiwan kehilangan tempat
tinggalnya
Bila bukit kehilangan kehijauannya
sungai-sungai akan kering
selamanya
Bila petani kehilangan sawah ladangnya
kanak-kanak akan menitikkan
air mata
Bila manusia kehilangan kemanusiaannya
alam semesta akan tertimpa bencana
dan bertanya angin kering
"Perlukah memanusiakan manusia?".
Matlamat kehidupan adalah suatu usaha yang jitu berpandukan Al-Quran dan As Sunnah bagi mengembalikan martabat agama yang bertunjangkan keimanan kepada Allah.

- Muhammad Nazrin
- Matlamat kehidupan adalah suatu usaha yang jitu berpandukn Al-Quran dan As Sunnah bagi mengembalikan martabat agama yang bertunjangkan keimanan kepada Allah..dan untuk beragama, rukun agama memainkan peranan sebagai panduan menuju ke jalan yang diredhai Allah terutamanya melalui sunnah-sunnah yang dianjurkan junjungan besar kita, Nabi Muhammad S.A.W.
Klik iklan di sini
Ahad, April 24, 2011
Isnin, April 18, 2011
Kala Aku Mencari-Mu
aku merasa dingin
aku rindu
dan ketika aku tahu aku selalu mencintai-Mu,
aku sedar aku yang memerlukan-Mu
aku ingin memeluk cinta itu
cinta-Mu yang sempurna, yang abadi yang sejati.
ketika aku mencari-Mu, Tuhan
aku tahu aku memerlukan-Mu
aku terlalu mencintai-Mu untuk berpaling
aku takut kehilangan-Mu meskipun aku tahu
Kau tidak pernah meninggalkanku.
Tuhan
ketika aku mencari-Mu
aku damai
aku tenang
aku bahagia memeluk-Mu.
aku rindu
dan ketika aku tahu aku selalu mencintai-Mu,
aku sedar aku yang memerlukan-Mu
aku ingin memeluk cinta itu
cinta-Mu yang sempurna, yang abadi yang sejati.
ketika aku mencari-Mu, Tuhan
aku tahu aku memerlukan-Mu
aku terlalu mencintai-Mu untuk berpaling
aku takut kehilangan-Mu meskipun aku tahu
Kau tidak pernah meninggalkanku.
Tuhan
ketika aku mencari-Mu
aku damai
aku tenang
aku bahagia memeluk-Mu.
Ahad, April 17, 2011
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
“Membela yang lemah dan membantu yang miskin” jawab Nabi.
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
yang membela orang–orang lemah” jawabnya
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
“Bersabarlah, dan tetaplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta”
Ya RAsulullah, pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tamak
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Umat banyak yang meneladani ketamakan mereka!
Apa yang harus aku lakukan, Ya RAsulullah ?
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?
“Wahai umatku
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan isterimu saja
Kerana Allah menganjurkan, “Wa‘asiruhunna bil ma’ruf”
Ikutilah fatwa hatimu
Kerana hadis mengatakan, “Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka”
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, “Kullulkum Ra’in, ea kullukum masulun ‘an ra’iyyatihi ?”
Tiap-tiap kamu adalah pemimpin,dan tiap-tiap pemimpin itu bertanggungjawab keatas rakyatnya
“Membela yang lemah dan membantu yang miskin” jawab Nabi.
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
yang membela orang–orang lemah” jawabnya
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
“Bersabarlah, dan tetaplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta”
Ya RAsulullah, pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tamak
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Umat banyak yang meneladani ketamakan mereka!
Apa yang harus aku lakukan, Ya RAsulullah ?
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?
“Wahai umatku
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan isterimu saja
Kerana Allah menganjurkan, “Wa‘asiruhunna bil ma’ruf”
Ikutilah fatwa hatimu
Kerana hadis mengatakan, “Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka”
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, “Kullulkum Ra’in, ea kullukum masulun ‘an ra’iyyatihi ?”
Tiap-tiap kamu adalah pemimpin,dan tiap-tiap pemimpin itu bertanggungjawab keatas rakyatnya
Selasa, April 05, 2011
Rindu Sang Musafir
Setiap malam yang kulalui
Dan setiap bulan yang kusapa
Terasa semu di depan mata
Dan mudah sirna ketika mentari tiba
Rasa takut dalam diri selalu menyelimuti
Akan ketakutan di pagi hari
Rasa sedih dalam hati selalu menghantui
Akan kesedihan di malam hari
Ombak yang menyapu seakan sia-sia
Menghapus semua khayalku
Dua pemimpin yang aku punya
Terasa bersanding di pundakku
Dua bunga yang kusapa
Menjadi beban khayalku
Aku ingin menjadi orang nombor satu
Namun semua sirna kerana kebodohanku
Aku sedar bahawa aku salah
Dan aku juga sedar
Bahawa aku bukan mereka
Dan mereka bukan aku
Malamku jangan kau bersedih
Pagiku jangan kau menangis
Siangku jangankau mengeluh
Petangku jangan kau meredup
Semua harapanku masih tergantung pada keindahanmu
Dan setiap bulan yang kusapa
Terasa semu di depan mata
Dan mudah sirna ketika mentari tiba
Rasa takut dalam diri selalu menyelimuti
Akan ketakutan di pagi hari
Rasa sedih dalam hati selalu menghantui
Akan kesedihan di malam hari
Ombak yang menyapu seakan sia-sia
Menghapus semua khayalku
Dua pemimpin yang aku punya
Terasa bersanding di pundakku
Dua bunga yang kusapa
Menjadi beban khayalku
Aku ingin menjadi orang nombor satu
Namun semua sirna kerana kebodohanku
Aku sedar bahawa aku salah
Dan aku juga sedar
Bahawa aku bukan mereka
Dan mereka bukan aku
Malamku jangan kau bersedih
Pagiku jangan kau menangis
Siangku jangankau mengeluh
Petangku jangan kau meredup
Semua harapanku masih tergantung pada keindahanmu
Langgan:
Catatan (Atom)
How would you like to get $10 free? Nothing to buy! Visit GeoString.com