Foto saya
Matlamat kehidupan adalah suatu usaha yang jitu berpandukn Al-Quran dan As Sunnah bagi mengembalikan martabat agama yang bertunjangkan keimanan kepada Allah..dan untuk beragama, rukun agama memainkan peranan sebagai panduan menuju ke jalan yang diredhai Allah terutamanya melalui sunnah-sunnah yang dianjurkan junjungan besar kita, Nabi Muhammad S.A.W.

Klik iklan di sini

Sabtu, Mei 01, 2010

Hidup Untuk Berjuang,Berjuang Untuk Hidup

sesaat tercekat batinku
bundarkan seluruh lamun perjalananku
perhatikan selarik jalan sempit
seorang renta cuba lanjutkan hidup
melangkah
terhincut
sedikit terhantuk, terbatuk sesaat lalu
lelah
letih menatap hari tak pasti
sayu dongakkan wajah kuyu
sesungguhnya apa yang kau tatap?
tak ada yang indah hari ini
hanya sedikit air dan setangkup bekal hari ini
butiran keping dari dermawan masih digenggamnya
buliran peluh penuhi tubuhnya
tak tahu apa kembali berharap dan meminta
akhirnya bersandar tubuh dalam redupnya bayang hidup
berulir sedikit air mata saat menunduk dan meminta
bukan itu yang diharap dahulu
namun hanya ini yang dapat pertahankan hidup sesaat
lepaskan segala resah
berkaca suram tatapan matanya
selalu sendiri sepertinya
selalu tak diperdulikan sepertinya
kakek renta makin merunduk
terbaring
terbalut sedikit tubuh dalam lusuh pakaian
bukan nista
bukan hina
hanya nestapa
ingatkah, bila seorang yang kita cinta sepertinya?
renta tanpa saudara diantaranya
sendiri tanpa bahagia diharinya
hanya segala disekitarnya kini herdik dirinya kerana tak berdaya
mungkin dahulu dialah pejuang
pejuang negeri, pejuang keluarga
pejuang yang terbuang
hampir seluruh yang berjalan diantaranya sombongkan segala keangkuhan seraya mencebik dan berlalu
lelah bungkam dirinya
makin merunduk dan terbaring
kini lelap dia dalam mimpinya
mimpinya yang dulu hilang
cukup lama dirinya terbenam dalam mimpi
sampai akhirnya semua yang disekitarnya ramai hampirinya
bukan main, tiba-tiba semua sangat peduli
sangat memahami deritanya
tapi
mengapa semua tertunduk?
mengapa semua menggeleng?
akhirnya terdengar kini, dia telah pergi
pergi menyusul semua yang dicintainya dahulu
segala yang menunduk hanya hiba
segala yang menggeleng hanya tak mengerti harus sikapkan hatinya
seorang renta yang sendiri
diakhir usianya akhirnya dapat menitiskan air mata yang selalu ditahannya
yang selalu kuatkan hatinya merayapi hari-harinya
namun...semua yang hampirinya tadi telah kembali dalam jejaknya sendiri-sendiri lagi
terbayang dalam pusaranya tetap sepi sendiri tanpa namanya
terbelenggu hingga akhir masanya
akankah diakhir masa kita akan titiskan air mata pula?
mungkin berbeda rasa tapi tetap tak berdaya
hingga akhirnya tiba

Tiada ulasan:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
How would you like to get $10 free? Nothing to buy! Visit GeoString.com